Media Pembelajaran

Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar.

Media Pembelajaran

Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar.

Media Pembelajaran

Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar.

Media Pembelajaran

Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar.

Media Pembelajaran

Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar.

Selasa, 10 Juni 2014

PEMANFAATAN BLOG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Sebelum kita memanfaatkan blog sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian dari blog. Menurut Wikipedia istilah blog adalah singkatan dari weblog atau web log merupakan bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Mengarang blog, memelihara sebuah blog atau menambahkan artikel ke blog yang sudah ada disebut “blogging“. Masing-masing artikel pada sebuah blog disebut “tulisan blog”, “tulisan” atau “masukan”. Orang yang menulis atau memasukkan dan memelihara tulisan di blog disebut “blogger“. Sebuah blog terdiri dari teks, hypertext, gambar, dan link (ke halaman web dan video, audio dan file lainnya). Blog menggunakan dokumentasi dengan gaya percakapan.
Blog mempunyai fungsi yang sangat beragam, dari sebuah catatan harian, media publikasi dalam sebuah kampanye politik, sampai dengan program-program media dan perusahaan-perusahaan. Sebagian blog dipelihara oleh seorang penulis tunggal, sementara sebagian lainnya oleh beberapa penulis. Banyak juga weblog yang memiliki fasilitas interaksi dengan para pengunjungnya, seperti menggunakan buku tamu dan kolom komentar yang dapat memperkenankan para pengunjungnya untuk meninggalkan komentar atas isi dari tulisan yang dipublikasikan, namun demikian ada juga yang yang sebaliknya atau yang bersifat non-interaktif. Banyak sekali platform blog tersedia untuk kita dan dapat kita manfaatkan secara gratis, diantaranya blogspot, wordpress, blogdetik, kompasiana dan lain sebagainya. Cara membuat blog pun tidak sulit, karena semua bisa kita lakukan dan pelajari dengan mudah.
Sedang media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk membantu pendidik dalam menyampaikan informasi kepada peserta didik guna mencapai tujuan pembelajaran. Segala sesuatu tersebut dapat berupa manusia (model), materi (buku teks), dan peristiwa (kejadian) yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Materi tidak hanya di dapat dari buku teks saja, kita dapat memanfaatkan media sosial sebagai sumber belajar kita. Salah satu media sosial yang dapat berbagi informasi adalah blog.
Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari blog diantaranya yaitu meningkatkan prestasi belajar, meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan wawasan, mengatasi kekurangan tenaga pendidikan, serta meningkatkan efisiensi. Blog dapat diakses oleh siapa saja dan dari kalangan mana saja. Melalui blog kita dapat mencari informasi apa saja yang dibutuhkan sebagai sumber belajar. Sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar dan meningkatkan wawasan kita. Peran guru juga dapat digantikan dengan adanya blog. Tidak semua hal dapat dijelaskan oleh guru karena keterbatasan waktu, sehingga kita dapat mencari jawabannya di blog. Blog juga dapat kita manfaatkan untuk media publikasi karya-karya kita. Kita dapat memposting puisi, cerpen, opini, artikel dan lain sebagainya yang nantinya akan dinilai oleh orang lain salah satunya melalui kolom komentar. Dengan keberanian untuk mempublikasikan karya-karya sendiri, kita merasa bangga sehingga dapat meningkatkan rasa percaya pada diri.
Dalam kurikulum 2013 siswa dituntut untuk kreatif dan mandiri. Guru hanya sebagai fasilitator. Dengan adanya blog, siswa dapat secara mandiri mencari sumber-sumber untuk belajar. Semakin banyak membaca maka akan semakin bertambah wawasannya. Seorang guru juga dapat memanfaatkan blog untuk memposting bahan-bahan ajar yang nantinya diperlukan oleh siswa. Hal tersebut dapat berupa materi atau tugas. Sehingga siswa dituntut untuk mandiri mencari di blog dan secara tidak langsung mereka dikenalkan dengan media sosial.

.....

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS POWER POINT

Media merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan sesuatu dalam pekerjaan.Media merupakan alat Bantu yang dapat memudahkan pekerjaan.Setiap orang pasti ingin pekerjaan yang dibuatnya dapat diselesaikan dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan. Kata media itu sendiri berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti pengantar atau perantara , dengan demikian dapat diartikan bahwa media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.
Presentasi Power Point Ini adalah bentuk yang paling sederhana dan paling mudah dan paling praktis sehingga paling banyak dipergunakan oleh kebanyakan pembicara, baik pembicara seminar, workshop, dan juga guru di kelas. Hendaknya, setiap guru paling tidak mempunyai kemampuan untuk membuat materi ajardalam bentuk presentasi Power Point ini. Meskipun paling sederhana, Power Point memberikan fasilitas yang cukup hebat untuk membuat media ajar. Justru dengan kesederhanaan ini lah yang menyebabkan hal ini sangat mudah dipelajari. Apakah hasilnya menjadi sangat sederhana?  Belum tentu. Dengan kreatifitas lebih, Power Point dapat dioptimalkan dengan baik untuk membuat paket media ajar yang berkualitas.

Mengoptimalkan Microsoft PowerPoint sebagai media belajar berarti memanfaatkan secara maksimal segala fitur dan sediaan yang dimiliki oleh Microsoft PowerPoint untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Microsoft PowerPoint merupakan sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Microsoft, dan merupakan salah satu program berbasis multi media. Didalam komputer, biasanya program ini sudah dikelompokkan dalam program Microsoft Office. Program ini dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan, pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan, dengan berbagai fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik.

Aplikasi software Microsoft PowerPoint yang sering digunakan untuk presentasi dapat dioptimalkan penggunaannya dengan memanfaatkan berbagai fasilitas yang dimilikinya seperti hyperlink, insert picture, table, grafik movie ,soundbeserta efek animasinya (custom animation) dalam menampilkan gambar bangun, garis, teks dan gambar secara kolaboratif. Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur rupa, dan pengontrolan operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud, terdiri dari slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia. Unsur rupa tersebut dapat kita buat tanpa gerak, atau dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan kita. Seluruh tampilan dari program ini dapat kita atur sesuai keperluan, apakah akan berjalan sendiri sesuai timing yang kita inginkan, atau berjalan secara manual, yaitu dengan mengklik tombol mouse. Biasanya jika digunakan untuk penyampaian bahan ajar yang mementingkan terjadinya interaksi antara peserta didik dengan tenaga pendidik, maka kontrol operasinya menggunakan cara manual.

Kelebihan menggunakan media power poin
Berdasarkan sebuah penelitian di kota Madiun dilakukan dengan menggunakan dua macam pembelajaran yaitu pembelajaran pengembangan dan pembelajaran konvensional. Pembelajaran pengembangan adalah pembelajaran yang menggunakan PowerPoint sedangkan pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang tidak menggunakan PowerPoint. Berdasarkan cluster random sampling diperoleh SDN 02 Taman dan MI Bakti Ibu sebagai kelas kontrol, SDN 03 Kanigoro dan SDK Santo Yusuf sebagai kelas eksperimen.  Hasil penelitian itu adalah pembelajaran dengan menggunakan program PowerPoint lebih baik daripada pembelajaran tanpa menggunakan program PowerPoint baik dari gaya belajar juga dari prestasi siswa. Selain hasil penelitian tersebut Microsoft PowerPoint juga memiliki beberapa kunggulan yang membuatnya pantas digunakan sebagai media belajar. Beberapa kelebihan tersebut antara lain :
    1. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foto.
     2. Lebih merangsang peserta didik untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji.
     3. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.
     4. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan.
     5. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-uang
    6. Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik. (CD / Disket / Flashdisk), sehingga praktis untuk di bawa kemana-mana.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan presentasi dengan menggunakan Microsoft PowerPoint diantaranya: a) Jangan terlalu banyak tulisan yang ditampilkan. b) Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak siswa. c) Seimbangkan antara gambar dan animasi dengan bahan ajar yang ingin disampaikan. d) Usahakan bentuk presentasi yang interaktif.
Dalam memanfaat Microsoft PowerPoint sebagai media belajar ada beberapa tips singkat yang dapat menjadi acuan sehingga proses belajar menjadi lebih menarik dan memberi kesan elegan dan professional bagi pendidik :
  1. Pergunakan desain yang konsisten. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan slide master, sehingga layout, font, bulleting, dan animasi pergantian slide menjadi konsisten hingga akhir presentasi.
  2. Batasi jumlah baris dalam setiap slide. Jumlah baris dalam slide yang terlalu banyak menyebabkan silde tersebut menjadi terlalu penuh, sehingga teks menjadi kecil-kecil. Akibat yang lebih parah, siswa tidak akan dapat mencerna informasi dalam slide tersebut. Sampaikan poin-poin pokok dalam setiap slide, kemudian gurulah yang harus mengembangkan ketika melakukan presentasi.
  3. Pergunakan warna teks dan latar belakang yang kontras sehingga dapat dibaca dengan baik oleh siswa.
  4. Hindari penggunaan animasi dan sound effect yang berlebihan. Animasi dengan diiringi sound effect yang berlebihan justru menyebabkan siswa menjadi tidak dapat berkonsentrasi dengan pelajaran, tapi justru menjadi lebih tertarik dan terpaku dengan animasi yang dihadirkan atau sounds yang diperdengarkan.
  5. Pertimbangkan untuk membuat tombol-tombol yang langsung menghantarkan pada slide tertentu, sehingga bisa melompat maju ataupun mundur tanpa harus melewati silde demi slide (manfaatkan hyperlink).
  6. Satu gambar memberikan puluhan kali lipat informasi, oleh karena itu sedapat mungkin disajikan secara grafis, misalnya tabel, skema, dll.
  7. Jika terlalu sering teks saja yang ditampilkan, berikan gambar-gambar ilustrasi yang sesuai untuk membumbui presentasi.
PowerPoint dapat diibaratkan sebagai boomerang bagi pendidik/presentator dalam memanfaatkannya sebagai media belajar.  Jika PowerPoint dimanfaatkan dengan baik atau benar akan sangat membantu. Terlebih lagi jika pendidik dapat memaksimalkan kegunaan dan fungsi dari powerpoint itu sendiri dan menggabungkan dengan aplikasi lain serta kekreatifannya. Kekreatifan dapat dinilai dari segi keindahan, kejelasan dan pengaturan format powerpoint yang dilakukan dengan sedemikian sehingga siswa dapat menyimak dan menerima hasilnya dengan maksimal. Desain yang simple dan “nyambung” dengan bahan ajar yang disampaikan menjadi nyawa kedua dari sebuah PowerPoint. Karena seringkali dalam banyak presentasi dengan menggunakan PowerPoint yang lebih banyak diperlihatkan adalah desainnya, sehingga pendidik terkadang melakukan kesalahan kecil yang juga dapat berakibat fatal bagi proses pembelajaran seperti terlalu banyak memberi gambar yang sebenarnya malah akan membuat PowerPoint tersebut kacau dan tidak “nyambung”, pemilihan warna yang kacau sehingga tidak dapat dibaca, font huruf yang terlalu kecil sehingga sulit dibaca, pengaturan yang salah dan masih banyak lagi.
Media belajar dan metode mengajar memang memberi pengaruh yang besar dalam proses belajar mengajar. Salah satu bentuk pemanfaatan media tersebut adalah dengan menggunakan Microsoft PowerPoint. PowerPoint memang memiliki banyak keunggulan dan memberikan banyak kemudahan. Namun dalam pemanfaatannya diperlukan juga kebijakan dan kemampuan dari pendidik untuk memahami, menggunakan dan mengoprasikan segala fitur yang ada pada PowerPoint secara optimal sehingga mempercepat tercapainya tujuan pembelajaran.

Penggunaan Media Dalam Proses Pembelajaran

Pada era informasi sekarang ini, perkembangan institusi pendidikan berpijak pada kemampuan untuk mengikuti perkembangan teknologi dan kemampuan mengakses serta menyajikan informasi. Sehingga dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran, sudah saatnya guru dalam proses pembelajaran mengguakan berbagai metode pembelajaran. Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan bahan pelajaran kepada siswa untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Mengingat bervariasinya tingkat kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran, maka hadirnya media diharapkan dapat membantu proses komunikasi, sehingga pesan atau informasi dapat diserap dan dihayati oleh peserta didik. Oleh karena itu, media pembelajaran menjadi suatu bidang yang seyogyanya dikuasai oleh guru yang professional.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran memiliki tujuan utama, yaitu agar pesan yang disampaikan dapat diserap semaksimal mungkin oleh peserta didik. Ada beberapa fungsi media pembelajaran, di antaranya adalah:
1.      Menarik perhatian siswa;
2.      Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran;
3.      Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis;
4.      Mengatasi keterbatasan ruang;
5.      Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif;
6.      Waktu pembelajaran bisa dikondisikan;
7.      Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar;
8.      Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam;
9.      Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran;
10.  Meningkatkan motivasi siswa.
Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam media audiovisual dan media audiovisual. Media audio adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassete recorder, piringan hitam. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film strip (film rangkai), foto, gambar atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun. Sedangkan media audio visual merupakan media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan yang kedua.
Adapun kriteria pemilihan media yang baik adalah: (1) Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran; (2) Dukungan terhadap isi materi pelajaran; (3) Kemudahan memperoleh media; (4) Keterampilan guru; (5) Sesuai dengan taraf berfikir siswa.
Tumbuhnya kesadaran terhadap pentingnya pengembangan media pembelajaran di masa yang akan datang harus dapat direalisasikan dalam praktik. Di samping memahami penggunaannya, para guru patut berupaya untuk mengembangkan keterampilan membuat sendiri media yang menarik, murah dan efisien, dengan tidak menolak kemungkinan pemanfaatan alat modern yang sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu dan teknologi.

Defenisi Media Pembelajaran

Secara umum media pembelajaran adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar. Sesuatu apa pun yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perhatian, perasaan, dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar tersebut sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar atau kegiatan pembelajaran. Batasan dari media pembelajaran ini cukup luas dan mendalam dengan mencakup pengertian sumber, manusia dan lingkungan setra metode yang dimanfaatkan dari tujuan pembelajaran atau pelatihan tersebut.

Singkatnya pengertian media pembelajaran adalah suatu alat sebagai perantara untuk pemahaman makna dari materi yang disampaikan oleh pendidik atau guru baik berupa media cetak atau pun elektronik dan media pembelajaran ini juga sebagai alat untuk memperlancar dari penerapan komponen-komponen dari sistem pembelajaran tersebut, sehingga proses pembelajaran dapat bertahan lama dan efektif, suasana belajar pun menjadi menyenangkan. 

Proses pembelajaran adalah proses komunikasi yang berlangsung dalam suatu sistem, maka dari itu media pembelajaran tersebut menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa adanya media pembelajaran tersebut, komunikasi tidak akan terjadi dan proses belajar mengajar sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara efektif dan optimal. Jadi, media pembelajaran tersebut bisa dikatakan sebagai komponen integral dari sistem pembelajaran.

Kesimpulannya, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan peantara untuk menyalurkan pesan, merangsang fikiran, minat, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.


....

Otak Kanan vs Otak Kiri

Otak Kiri vs Otak Kanan: Mana Yang Lebih Baik Dalam Mendesain?Konsep mengenai otak kiri dan kanan sedang trend loh Sribuddies!. Tidak Cuma dalam hal-hal berbau psikologi, tetapi pada zaman sekarang semua pekerjaan yang kita lakukan selalu dihubungkan dengan otak kiri dan otak kanan. Setiap individu berpikir dengan cara tertentu, memiliki minat lebih di daerah tertentu, dan di atas dan melampaui semua – yang paling efektif dengan cara tertentu. Pemahaman yang akurat dari otak kiri dan kanan dapat membantu seseorang untuk menjadi lebih produktif, efisien, dan kreatif.

OTAK KIRI VS OTAK KANAN
left_right_brain_xpSebelum membahas lebih lanjut, apakah kalian tahu perbedaan antara keduanya? Otak manusia dibagi menjadi dua bagian. Perbedaannya juga cukup signifikan. Selain karena yang satu terletak disebelah kiri dan yang lainnya sebelah kanan, perbedaannya juga terletak pada fungsi yang dilakukannya. Otak kiri berpikir secara sadar, bernalar melalui logika, menganalisis dan mengatur emosi. Sedangkan otak kanan berpikir secara tidak sadar, berhubungan dengan kreativitas. Dalam desain dapat dikatakan otak kanan melihat referensi visual secara keseluruhan, seperti apa itu pemandangan? Kemudian baru melihat rincian yanga ada di gambar tersebut. Sedangkan otak kiri melihat rinciannya terlebih dahulu, baru menyimpulkan apa yang terdapat pada karya seni tersebut.
Untuk orang-orang yang berdominan otak kanan lebih bergantung pada referensi visual untuk memahami dan sering kali belajar visual. Mereka lebih emosional dan mampu untuk memahami serta merefleksikan perasaan mereka. Kemudian, mereka juga sangat intuitif dan memiliki keingin tahuan yang sangat tinggi. Tetapi negatifnya, orang yang berdominan otak kanan cenderung tidak teratur dan kurang dalam memanajemenkan waktu mereka.
Sedangkan orang-orang yang berdominan otak kiri sangat teroganisir. Mereka menyukai deadline. Mereka juga orang yang lebih suka mendengarkan daripada membaca sesuatu dan lebih mengandalkan kata-kata untuk mengingat daripada alat bantu visual. Tetapi negatifnya, karena mereka orang-orang yang terinci step-by-step serta cara algoritmik, mereka sangat rentan terhadap kesalahan.

HUBUNGANNYA DENGAN DESAIN
Setelah mengetahui fungsi otak kiri dan otak kanan, pasti Anda berpikir bahwa orang-orang yang berdominan otak kanan kemungkinan besar lebih kreatif dalam mendesain daripada orang-orang yang berdominan otak kiri. Sebenarnya hal itu harus dikaji lebih baik. Bagi mereka yang dominan otak kanan, mereka dikatakan lebih kreatif dalam mendesain karena pandangan mereka melihat dunia lebih luas daripada orang lain. Sedangkan dominan otak kiri jauh lebih umum dan lebih analitis. Mereka bisa lebih kreatif dalam mendesain dari orang-orang dominan otak kanan, tetapi dengan cara yang berbeda. Untuk lebih memahami sifat artistik kedua belah pihak, mari kita lihat beberapa contoh dibawah ini:

ABSTRAKSI = OTAK KANAN
Orang berotak kanan mungkin bersandar lebih ke arah seni abstrak, karena kurangnya ketertiban dan kekacauan. Abstraksi juga memberikan konsep tanpa batas, sehingga dapat dianggap lebih outside-the-box, atau kreatif. Seni abstrak juga dikenal untuk menggambarkan emosi, bahkan dengan tidak ada bukti visual keras. Orang berotak kanan mungkin lebih mudah dapat menangkap makna sepotong abstrak lebih dalam.

abstract

REALISME = OTAK KIRI
Sedangkan orang berotak kiri lebih tertarik dengan seni yang tertib dibandingkan abstrak. Apa yang dimaksud dengan seni tertib? Seni tertib lebih mengarah ke foto yang realitis seperti pemandangan, model atau apa saja yang berhubungan dengan pedoman dan bentuk.

photorealistic2

MANFAAT DALAM PEKERJAAN
Sekarang mari kita melihat ke dalam beberapa ide lebih lanjut tentang bagaimana kita secara khusus dapat lebih baik dalam pekerjaan hanya dengan memahami psikologi kita sendiri. Setelah mengikuti kuis di atas, Anda mungkin telah menemukan bahwa Anda tidak menggunakan 100% otak kanan maupun 100% otak kiri. Keadaan sebenarnya adalah campuran dari keduanya, sementara beberapa sifat mungkin bersandar jauh ke sisi yang berlawanan atau sebaliknya. Dalam keadaan-keadaan tertentu, kita mungkin hanya menjadi kanan / kiri berotak dengan persentase tertentu, sedangkan sisa persentase memimpin jalan berlawanan. Sekarang mari kita lihat beberapa strategi yang dapat membantu orang dengan kombinasi sifat-sifat:

PAHAMI GAYA ANDA
Seperti yang dikatakan diatas, orang yang berdominan otak kanan cenderung lebih ke arah abstraksi sementara orang-orang berotak kiri cenderung lebih ke arah realisme. Jika kita memiliki karakteristik campuran, kita mungkin cenderung ke arah campuran. Termasuk dalam hal mendesain.
Anda perlu menemukan gaya Anda, dan coba campurkanlah pilihan Anda antara abstraksi dan realisme. Menambahkan bentuk yang lebih mungkin bagi mereka yang berdominan otak kiri lebih kuat, tetapi dengan petunjuk dari pemikiran otak kanan. Abstraksi dengan sedikit bentuk mungkin bagi mereka yang berdominan otak kanan, tetapi memiliki sedikit pemikiran otak kiri. Jika Anda bisa menggabungkannya dengan baik hal itu dapat mencapai keseimbangan yang lembut.
Lihatlah beberapa jenis desain, dan buatlah catatan yang menarik bagi Anda. Kemudian simpanlah dalam koleksi Anda agar Anda dapat teliti kesamaan mereka. Kemudian uji sisi abstraksinya dan analisis. Jika Anda sudah lihai dalam melakukan hal ini, artinya Anda sudah berhasil mencampurkan sisi otak kanan dan kiri anda.

PATUHI OTAK ANDA
Jika Anda suka organisasi, tidak ada salahnya untuk menggunakannya dalam mendesain desain Anda. Jangan merasa perlu untuk lebih kreatif dengan menjadi lebih unik, berbeda, atau bahkan menjadi aneh. Satu bisa sama seperti aslinya dengan menggunakan pengukuran, bentuk, pola, dan aturan. Bagi orang-orang berotak kiri cobalah membuat satu aturan untuk mematuhi seluruh desain, dan kemudian datang dengan cara-cara yang berbeda-beda untuk mengubah aturan bahwa seluruh desain untuk membawa lebih banyak variasi . Misalnya, gunakan hanya satu bentuk dan mengubahnya menjadi gambar besar, gunakan hanya satu warna dalam nuansa yang berbeda, atau mencoba karya seni isometrik.
Jika Anda tidak menyukai bentuk, dan lebih suka mencoba abstraksi ekstrim , kemudian cobalah lakukan itu. Jangan tahan diri Anda untuk batas karena Anda merasa bahwa karya seni dibutuhkan organisasi. Hal ini dapat dilakukan, tetapi tidak harus. Sedangkan untuk orang berotak kanan harus mencoba bereksperimen dengan warna yang berbeda, pola, tekstur , dan apa pun, sambil menjaga gambaran besar dalam pikiran .
Karena dominasi kanan berarti melihat gambaran besar dan kemudian detail, bayangkan hasil pertama, dan kemudian detail sepanjang jalan. (Untuk web designer berotak kanan , ini adalah salah satu alasan lagi mengapa wireframing sangat penting).

Bahan Ajar (Learning Material)


Bahan Ajar

Bahan ajar adalah seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya berisi tentang pengetahuan, nilai, sikap, tindakan, dan ketrampilan yang berisi pesan, informasi, dan ilustrasi berupa fakta, konsep, prinsip, dan proses yang terkait dengan pokok bahasa tertentu yang diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Lebih lanjut disebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai:
1. Pedoman bagi pengajar yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran.
2. Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran.
3. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.

Jenis-jenis Bahan ajar

1. Bahan ajar visual, yaitu bahan ajar yang penggunaannya dengan indra penglihatan. Terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model/maket.
2. Bahan ajar audio, yaitu bahan ajar yang penggunaanya menggunakan indra pendengaran, yaitu ditangkap dalam bentuk suara. Contohnya seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio
3. Bahan ajar audio visual, yaitu bahan ajar yang dapat ditangkap dengan indra pendengaran dan indra penglihatan. Contohnya seperti video compact disk, film.
4. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

Teknik Penilaian Hasil Belajar

      
Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka atau deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi untuk mengambil keputusan. Sedangkan penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Dalam hal ini, keputusan berhubungan dengan sudah atau belum berhasilnya peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi. Jadi, penilaian merupakan salah satu pilar dalam pelaksanaan Kurikulum yang berbasis kompetensi. Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian dilaksanakan melalui berbagai bentuk antara lain: penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian diri. Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang peserta didik tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta didik lainnya, tetapi dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut sebelumnya. Dengan demikian peserta didik tidak merasa dihakimi oleh guru tetapi dibantu untuk mencapai apa yang diharapkan.

    A. Prinsip Penilaian
      Dalam melaksanakan penilaian mempertimbangkan prinsip-prinsip sebagai berikut. 1. Memandang penilaian dan kegiatan pembelajaran secara terpadu. 2. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai cermin diri. 3. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pembelajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta didik. 4. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik. 5. Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi dalam pengamatan kegiatan belajar peserta didik. 6. Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. Penilaian dapat dilakukan dengan cara tertulis, lisan, produk portofolio, unjuk kerja, proyek, dan pengamatan tingkah laku. 7. Melakukan penilaian secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil, dalam bentuk: ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Ulangan harian dapat dilakukan bila sudah menyelesaikan satu atau beberapa indikator atau satu kompetensi dasar (KD), ulangan tengah semester dilakukan bila telah menyelesaikan beberapa KD atau satu stándar kompetensi (SK), ulangan akhir semester dilakukan setelah menyelesaikan semua KD atau SK semester bersangkutan, sedangkan ulangan kenaikan kelas dilakukan pada akhir semester genap dengan menilai semua SK semester ganjil dan genap, dengan penekanan pada semester genap. 8. Penilaian kompetensi pada uji kompetensi melibatkan pihak sekolah dan Institusi Pasangan/Asosiasi Profesi, dan pihak lain terutama DU/DI. Idealnya, lembaga yang menyelenggarakan uji kompetensi ini independen; yakni lembaga yang tidak dapat diintervensi oleh unsur atau lembaga lain. Agar penilaian objektif, pendidik harus berupaya secara optimal untuk (1) memanfaatkan berbagai bukti hasil kerja peserta didik dari sejumlah penilaian, (2) membuat keputusan yang adil tentang penguasaan kompetensi peserta didik dengan mempertimbangkan hasil kerja (karya).